Apa Bedanya Anggur yang Kita Konsumsi dengan Anggur untuk Membuat Wine?
Anggur adalah buah yang telah lama menjadi favorit manusia untuk dinikmati baik sebagai buah segar maupun dalam bentuk minuman beralkohol seperti wine. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan signifikan antara anggur yang biasa kita konsumsi dengan anggur yang digunakan untuk membuat wine? Mari kita telusuri perbedaan yang mendasar antara keduanya.
1. Varietas Anggur Anggur yang biasa kita beli di pasar atau supermarket umumnya adalah varietas meja atau anggur meja. Anggur ini biasanya memiliki rasa yang manis, dapat dimakan langsung, dan seringkali memiliki biji yang kecil atau bahkan tidak ada biji sama sekali. Sementara itu, anggur yang digunakan untuk membuat wine biasanya berasal dari varietas anggur tertentu yang disebut dengan anggur vinifer atau Vitis vinifera. Varietas ini memiliki karakteristik yang lebih cocok untuk proses fermentasi dan pembuatan wine.
2. Kandungan Gula Anggur yang kita konsumsi biasanya memiliki tingkat gula yang tinggi, sehingga memberikan rasa manis yang menyegarkan saat dimakan. Namun, untuk pembuatan wine, tingkat gula dalam anggur harus seimbang. Terlalu banyak gula dapat menghasilkan wine yang terlalu manis, sedangkan terlalu sedikit gula dapat menghasilkan wine yang terlalu asam. Oleh karena itu, produsen wine seringkali mengontrol tingkat gula dalam anggur yang digunakan.
3. Kandungan Asam Anggur yang digunakan untuk membuat wine umumnya memiliki kandungan asam yang lebih tinggi daripada anggur yang biasa kita konsumsi. Asam dalam anggur adalah salah satu faktor penting yang memberikan kestabilan dan keunikan rasa pada wine yang dihasilkan. Kandungan asam yang seimbang dapat memberikan wine dengan rasa yang segar dan seimbang.
4. Kadar Tanin Tanin adalah senyawa yang memberikan rasa pahit dan struktur pada wine. Anggur yang digunakan untuk membuat wine seringkali memiliki kadar tanin yang lebih tinggi daripada anggur yang biasa kita makan. Tanin ini diperoleh dari kulit, biji, dan batang anggur selama proses fermentasi. Kadar tanin yang tepat dapat memberikan wine dengan tekstur yang halus dan kompleks.
5. Pemrosesan Anggur yang biasa kita konsumsi umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar atau mungkin diolah menjadi produk seperti jus atau selai. Sementara itu, anggur yang digunakan untuk membuat wine melalui proses pemrosesan yang rumit. Proses ini meliputi fermentasi, pengepresan, penuaan, dan penjagaan agar kondisinya tetap terjaga sepanjang proses pembuatan wine.
Dengan demikian, meskipun anggur yang kita konsumsi dan anggur untuk membuat wine berasal dari tanaman yang sama, namun perbedaan dalam varietas, kandungan gula, asam, tanin, dan proses pemrosesan menghasilkan produk akhir yang sangat berbeda. Sementara anggur meja memberikan kelezatan dalam bentuk segar, anggur wine memberikan pengalaman sensorik yang unik dan kompleks melalui berbagai jenis wine yang dihasilkan.